Archive for the Uncategorized Category

Flowering Cabbage With Oyster Sauce

Posted in Uncategorized with tags on June 21, 2010 by Lazy Flower

Chinese Food

This member of the flowering cabbage family has small yellow flowers and medium-green leaves and stems. Simple to prepare, and a typical end to a dim sum meal, but the key is freshness of the greens.

Ingredients:

1 bunch choy sum
salt
sugar
sesame oil
oyster sauce (optional)

Directions:

Wash and chop the choy sum into sections about 7 inches long. Steam, stir-fry or boil. Season with salt, a pinch of sugar, and a few drops of sesame oil. Serve as a side dish topped with oyster sauce that has been mixed with a pinch of sugar.

Servings: Serving size varies

Source: http://travel.nationalgeographic.com/travel/city-guides/hong-kong-recipes/

MC Punch

Posted in Uncategorized with tags on June 21, 2010 by Lazy Flower

Minuman Segar 4

Bahan:

50 ml beras kencur

50 ml jus jeruk

40 ml jus apel

40 ml jus lemon

50 ml jus jambu

60 ml jus nanas

200 gram es batu

Cara membuat:

Beri air soda secukupnya lalu semua bahan diblender

 

Dari berbagai sumber

Apple Cooler

Posted in Uncategorized on June 21, 2010 by Lazy Flower

Minuman Segar 3

Bahan:

15 gram serbat jahe

60 ml jus apel

½ buah apel

50 ml susu rendah lemak

50 ml air gula

200 gram es batu

 

Cara membuat:

Semua dicampur lalu diblender

Dari berbagai sumber

Orange In Red

Posted in Uncategorized with tags on June 21, 2010 by Lazy Flower

Minuman Segar 2

Bahan:

60 ml sirup strawberry

½ buah jeruk

15 gram bubuk asem

50 ml susu rendah lemak

50 ml jus jeruk

200 gram es batu

Cara membuat:

Semua dicampur lalu  diblender

Dari berbagai sumber

Es Karasa

Posted in Uncategorized with tags on June 21, 2010 by Lazy Flower

Minuman Segar 1

Bahan:

2 buah leci

2 oz simple syrup

30 gr biji selasih (direndam air panas, tiriskan)

30 gr agar-agar putih yang sudah jadi, serut

1 oz sirup strawberry

Es serut

Cara membuat:

Campurkan semua bahan dalam wadah atau gelas, masukkan simple syrup, sirup strawberry dan es. Hiasi minuman  dengan  daun pandan.

Dari berbagai sumber

Chef Terkenal dari Jepang

Posted in Uncategorized with tags , , on June 16, 2010 by Lazy Flower

Masaharu Morimoto lahir pada tanggal 26 Mei 1955 di Hiroshima, Jepang. Terkenal sebagai seorang chef, Iron Chef Japanese ketiga di program masak sebuah stasiun TV. Dia dikenal karena keunikannya dalam menyajikan makanan. Morimoto mendapatkan pelatihan membuat sushi dan makanan tradisional Kaiseki di Hiroshima dan membuka restoran miliknya sendiri pada tahun 1980. Tertarik dengan gaya memasak ala barat, dia menjual restorannya pada tahun 1985 lalu melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Perjalanannya mempengaruhi cara penyajian masakannya menjadi perpaduan antara timur dan barat. Dia tinggal di New York dan telah bekerja pada beberapa restoran prestisius di Manhattan. Dia menjadi chef ekslusif untuk Sony Club dan menjadi kepala chef di Restoran Jepang, Nobu.
Selagi bekerja di Nobu, ia mulai terlibat dengan program televisi khusus chef. Pada tahun 1999, ia meninggalkan Nobu dan membuka Morimoto Restaurant di Philadelphia pada tahun 2001. Dia sekarang memiliki beberapa restaurant di Chelsea, New York, Mumbai, India, bernama Wasabi dan Restoran Morimoto lainnya di Boca Raton, Florida. Dia juga berpartner dengan pebisnis Paul Ardaji Jr. and Paul Ardaji Sr. pada Asia bistro venture bernama Pauli Moto’s. Morimoto memiliki beberapa bisnis lainnya yang masih berkaitan dengan makanan Jepang dan minuman.
Alih bahasa dari: http://www.wikipedia.com

Kwetiaw

Posted in Restaurant, Uncategorized with tags , on June 16, 2010 by Lazy Flower

 Salah satu  Chinese Food  yang cukup populer ialah kwetiaw. Dikenal di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Makanan ini dijajakan sebagai jajanan di Malaysia. Kwetiaw terbuat dari mie gepeng dengan lebar kurang lebih 1 cm atau sekitar 0,5 cm di Malaysia Utara. Mie ini digoreng  diatas minyak panas dengan kecap, cabai, sedikit sayuran, udang, telur, sosis cina, dan bahan lain. Secara tradisional, kwetiau mengandung daging babi, disajikan diatas piring berdaun pisang. Kwetiaw dianggap kurang sehat karena mengandung banyak lemak. Sejak pertama kali diciptakan, makanan ini banyak disukai oleh para pekerja yang membutuhkan sumber energi yang murah dan bergizi.

 Dahulu, kwetiaw dijual oleh para nelayan, petani dan pengumpul kerang yang berjualan di sore hari untuk menambah penghasilan mereka. Di Indonesia, kwetiaw disajikan di Chinese Restaurant dengan sedikit minyak, dan mengganti daging babi dengan daging sapi atau ayam menyesuaikan dengan masyarakat yang mayoritas Muslim. Meski pada beberapa Chinese Restaurant masih menambahkan lemak babi sebagai penambah rasa gurih.

 Alih Bahasa dari: http://www.wikipedia.com

3 Jenis Makanan Penutup Sehat

Posted in Uncategorized with tags , , , , on June 15, 2010 by Lazy Flower

Makanan penutup atau desert merupakan makanan yang cukup penting agar tubuh mencerna makanan dengan baik. Sayangnya, mayoritas orang Indonesia belum menganggap desert ini sebagai unsur penting dalam kegiatan makan sehari-hari. Tentu saja, terkecuali bagi mereka yang telah membiasakan diri berpola hidup sehat. Mereka akan menyertakan buah sebagai pencuci mulut, misalnya. Tentu saja, bagi para penganut diet berdasarkan golongan darah, pencuci mulut yang dipilih pun harus disesuaikan agar tubuh tetap sehat.

Kreasi makanan penutup di restaurant begitu beragam. Mulai dari buah, es krim dan kue-kue kecil. Keragaman ini menggiurkan para penikmat makan, tapi bagi mereka yang berdiet, makanan penutup es krim begitu dihindari. Adakah makanan penutup yang benar-benar sehat? Tentu saja, pilihan utama yang baik untuk kesehatan ialah buah. Buah pun harus hati-hati dipilih, saat ini buah segar yang tidak dikupas kulitnya rentan mengandung pestisida.

Makanan penutup yang paling aman menurutku adalah cake buah. Cake buah selain mengandung buah segar yang telah dikupas kulitnya, ia juga mengandung protein dari telur sebagai salah satu bahan pembuatnya. Selain itu, minuman jus juga pilihan sehat yang menyegarkan. Biasanya, setelah makan menu utama yang mengandung banyak lemak misalnya daging kambing, customer dianjurkan minum jus jeruk sebagai penetralisir lemak supaya tidak terlalu mengendap dalam tubuh. Acar bawang juga bisa dijadikan penetralisir makanan berlemak. Jadi, makanan penutup bukan saja ice cream seperti anggapan banyak orang. Makanan penutup sehat seperti cake buah, jus dan acar bisa menjadi pilihan.

Hati-hati dengan Kandungan Makanan

Posted in Uncategorized with tags , , , on June 15, 2010 by Lazy Flower

Makanan masa kini mengandung banyak bahan yang tidak dikenal. Terkadang ketidaktahuan kita akan bahan yang dikandung makanan justru membahayakan kesehatan. Para ahli nutrisi, ahli kimia dan dokter menganggap hal ini penting untuk diteliti demi keberhasilan diet yang dilakukan manusia kini. Namun, faktanya kita bukan hanya membutuhkan beragam makanan bergizi demi tubuh kita. Tapi juga makan demi memuaskan selera pada rasa makanan yang disajikan. Sinisme pada sumber yang mengatakan soal vitamin yang berasal dari buku atau website dikarenakan kita mudah tergiur pada tampilan makanan. Seringkali, kita memilih makanan dengan mengesampingkan unsur gizi. Tampilan menarik dari makanan yang disajikan di restoran menjadi alasan kita membeli produk yang ditawarkan. Alasan ini tentu saja tidak datang secara “ajaib”. Iklan, kebiasaan makan dalam keluarga dan pola hidup lingkungan menjadi sekian faktor yang meyebabkan ketidapedulian kita pada perlunya gizi dalam makanan.

Lalu makanan seperti apa yang perlu kita pilih? Tentunya makanan dalam kemasan dapat dikenali bahannya dari daftar ingredients. Hal ini membantu seandainya istilah-istilah yang ada dipahami oleh kita sebagai orang awam. Sayangnya, pengetahuan kita soal sepele tapi penting ini berpengaruh pada produksi makanan secara masal. Beberapa tahun yang lalu kita masih biasa saja makan permen susu. Setelah diteliti ternyata kandungan permen itu mengandung melamin. Betapa ketidaktahuan begitu menakutkan saat makanan tradisional yang menjadi kesukaan keluarga ternyata megandung jamur yang akan menyebabkan kanker, contohnya oncom. Untunglah penelitian soal makanan ini masih terus dilaksanakan bukan demi industri makanan yang lebih baik, tapi juga demi kesehatan manusia. Upaya awal yang dapat kita lakukan, sebaiknya berhati-hati pilih restaurant atau cafe untuk berkumpul ria dengan keluarga.

 Sumber bacaan:

Coultate, Tom P. 2002. Food: The Chemistry of Its Components. Cambridge: The Royal Society of Chemistry.

Karier Seorang Chef

Posted in Uncategorized with tags , , , , , , on June 14, 2010 by Lazy Flower

Siapa yang mengira, memasak menjadi begitu menjanjikan sekarang ini? Tayangan soal masak memasak di televisi menjadi tren, terbukti hampir setiap stasiun televisi memiliki program kuliner. Bahkan salah satu chef perempuan menjadi seperti selebritis chef yang cantik. Ia tampil di acara gosip untuk bercerita asal muasal pilihannya menjadi ‘tukang masak’. Profesi ini seolah keluar dari kotak kecil dapur menuju dunia luas bernama entertainment. Masak menjadi hobi yang cukup menghasilkan coin and poin di masa sekarang.

Semua ini berawal dari perkembangan industri makanan pada tahun 1980-an, bukan hanya menunjukkan perubahan pada jumlah restoran yang meningkat. Tapi juga adanya tuntutan untuk standar makanan secara global serta profesi yang menjanjikan untuk penyediaan makan malam yang mewah, yaitu Chef. Di Prancis, perubahan ini berpengaruh pada status ekonomi, sosial, dan ideologi.

Kreativitas dalam kuliner memberi kesempatan pada orang yang menyukai makanan untuk berlaku lebih profesional. Sehingga,  kreativitas dalam bidang kuliner menjadi begitu dihargai. Restoran bahkan menyediakan budget khusus untuk chef agar mereka lebih berkreasi dalam menciptakan ragam makanan baru, misalnya kreasi cake, pizza, seafood, pasta atau steak. Baik modifikasi dari makanan tradisional maupun makanan yang belum pernah ada.

Kreasi ini mereka peroleh setelah berkeliling Eropa mencicipi aneka makanan yang kemudian mereka masak di negerinya sendiri. Orang Amerika yang menjadi chef pada tahun 1970-an, memilih profesi ini untuk lepas dari pakem pekerjaan yang telah ada disana. Namun, hingga tahun 1980-an, restoran di Amerika yang menyediakan makanan berkelas masih dikuasai chef dari Perancis. Bagaimana dengan Indonesia?

Sumber bacaan:

“Eating Culture” by Ron Scapp dan Brian Seitz.