Archive for cafe

Shandong Cuisine

Posted in Restaurant with tags , , , on June 17, 2010 by Lazy Flower

This is the local flavor of Jinan City and Jiaodong peninsula derived from the use of shallots and garlic. Both restaurant chefs and those in families are expert in cooking seafood, soups, meat and offal. The recipes are those that once delighted the royal court and were served to the emperor. The typical menu can include many delicate dishes such as:

Braised abalone – smooth, delicate, fresh and savory

Sweet and Sour Carp – with crisp exterior and tender fish interior, a little sweet and sour

Bree with a complex – clear, mild and fresh

‘Eight Immortals Crossing Sea teasing Arhats’ – This is a starter before a celebration feast. It is luxurious and traditionally uses as its eight main ingredients: fin, sea pumpkin, abalone, asparagus, prawns and ham. The stock is flavored with fish’s swimming bladder and fish bones. These symbolize the eight immortals and the Arhats [Buddhist saints] are symbolized by the inclusion of chicken breast.

See also: restaurant, restoran, cafe, chinese food

Source: http://www.travelchinaguide.com/intro/cuisine_drink/cuisine/eight_cuisines.htm

Hati-hati dengan Kandungan Makanan

Posted in Uncategorized with tags , , , on June 15, 2010 by Lazy Flower

Makanan masa kini mengandung banyak bahan yang tidak dikenal. Terkadang ketidaktahuan kita akan bahan yang dikandung makanan justru membahayakan kesehatan. Para ahli nutrisi, ahli kimia dan dokter menganggap hal ini penting untuk diteliti demi keberhasilan diet yang dilakukan manusia kini. Namun, faktanya kita bukan hanya membutuhkan beragam makanan bergizi demi tubuh kita. Tapi juga makan demi memuaskan selera pada rasa makanan yang disajikan. Sinisme pada sumber yang mengatakan soal vitamin yang berasal dari buku atau website dikarenakan kita mudah tergiur pada tampilan makanan. Seringkali, kita memilih makanan dengan mengesampingkan unsur gizi. Tampilan menarik dari makanan yang disajikan di restoran menjadi alasan kita membeli produk yang ditawarkan. Alasan ini tentu saja tidak datang secara “ajaib”. Iklan, kebiasaan makan dalam keluarga dan pola hidup lingkungan menjadi sekian faktor yang meyebabkan ketidapedulian kita pada perlunya gizi dalam makanan.

Lalu makanan seperti apa yang perlu kita pilih? Tentunya makanan dalam kemasan dapat dikenali bahannya dari daftar ingredients. Hal ini membantu seandainya istilah-istilah yang ada dipahami oleh kita sebagai orang awam. Sayangnya, pengetahuan kita soal sepele tapi penting ini berpengaruh pada produksi makanan secara masal. Beberapa tahun yang lalu kita masih biasa saja makan permen susu. Setelah diteliti ternyata kandungan permen itu mengandung melamin. Betapa ketidaktahuan begitu menakutkan saat makanan tradisional yang menjadi kesukaan keluarga ternyata megandung jamur yang akan menyebabkan kanker, contohnya oncom. Untunglah penelitian soal makanan ini masih terus dilaksanakan bukan demi industri makanan yang lebih baik, tapi juga demi kesehatan manusia. Upaya awal yang dapat kita lakukan, sebaiknya berhati-hati pilih restaurant atau cafe untuk berkumpul ria dengan keluarga.

 Sumber bacaan:

Coultate, Tom P. 2002. Food: The Chemistry of Its Components. Cambridge: The Royal Society of Chemistry.

Sikapi Pola Hidup dengan Bijak

Posted in Uncategorized with tags , , , on June 10, 2010 by Lazy Flower

Ketakutan perempuan akan tubuh tidak lagi langsing karena menyantap makanan enak kurang terbukti. Saat ini banyak restoran yang menyajikan santapan-santapan lezat bergizi tinggi dengan kadar lemak yang minim. Menu yang ada biasanya disajikan khusus demi mereka yang ingin hidup sehat. Makanan memang dianggap sebagai salah satu faktor utama yang bisa mempengaruhi berat badan seseorang. Padahal ada banyak faktor lain yang berpengaruh namun dilupakan orang, misalnya saja faktor genetik. Seandainya gen memang tubuh slimy maka makanan kurang berpengaruh pada berat badan seseorang. Kumpul-kumpul di café menjadi salah satu cara bagi perempuan untuk bergosip mengenai banyak hal, biasanya soal berat badan menjadi topik seru yang kadang membuat mereka fanatik bersama akan sebuah produk pelangsing badan.

Olah raga juga menjadi cara untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Sayangnya, budaya kita belum terlalu menganggap olah raga sebagai gaya hidup. Mereka di kalangan menengah atas yang berkesempatan olah raga di tempat fitness biasanya memiliki jadwal pasti sepulang kegiatan mereka di siang hari. Sedangkan bagi kalangan menengah ke bawah, olah raga hanya menjadi rutinitas seminggu sekali atau bahkan belum menjadi satu bagian dalam hidup mereka. Biasanya pada kalangan bawah, kerja mereka pada siang hari sudah cukup menguras tenaga sehingga olah raga khusus dengan tujuan tubuh sehat belumlah menjadi prioritas.

Men sana in corpore sano didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Demikian salah satu pepatah yang populer dalam dunia olah raga. Namun, keceradasan kinestetik (gerak) sering diidentikan dengan lemahnya kemampuan intelektual. Padahal olah raga akan membentuk sikap mental yang baik pada seseorang. Misalnya saja, Michael Jordan sebagai pemain basket ternama dari Chicago Bulls. Ia bukan hanya pintar di lapagan basket. Bila ada pertandingan olah raga dari cabang mana pun ia sanggup menjadi nomer satu. Mengapa? Tentu bukan hanya karena ia tahu teknik atau aturan main dalam cabang olah raga bersangkutan. Ternyata hal ini disebabkan karena jiwanya memiliki semangat untuk selalu mencoba, pantang menyerah.

Bila masyarakat kita belum membiasakan olah raga dalam keseharian mereka, apakah berarti jiwanya juga tak sehat? Kita belum bisa mengambil kesimpulan serta merta seperti ini namun kita bisa melihat berbagai fenomena yang terjadi saat ini. Peristiwa dalam dunia selebritis yang menghebohkan itu bukan tak mungkin hanyalah secuil masalah kejiwaan bangsa kita yang belum muncul seluruhnya. Para pakar kejiwaan mengatakan hal ini cukup meresahkan masyarakat yang berarti ada ketidakberesan dalam mengartikan norma. Bisa jadi hal ini disebabkan jiwa yang kurang sehat.

Selain olah raga, pilihan makanan juga berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang. Misalnya saja, antara nasi gorang dan pizza, manakah yang akan dipilih sebagai makanan sehat? Tentunya kita tidak bisa cepat ambil keputusan bahwa nasi goreng lebih sehat daipada pizza. Soalnya pizza sekarang memiliki beragam topping untuk para pencinta sayuran. Lagipula, kebiasaan makan enak masih bisa dikendalikan oleh keinginan dalam diri untuk tidak terlalu berlebihan dalam segala hal. Dalam hal ini, makanan. Tentunya orang bijak akan mengatur pola hidup yang sehat untuk dirinya, sehingga olah raga serta pilihan makanan akan menjadi saatu bagian dalam tujuan hidupnya.