Archive for sushi

Chef Terkenal dari Jepang

Posted in Uncategorized with tags , , on June 16, 2010 by Lazy Flower

Masaharu Morimoto lahir pada tanggal 26 Mei 1955 di Hiroshima, Jepang. Terkenal sebagai seorang chef, Iron Chef Japanese ketiga di program masak sebuah stasiun TV. Dia dikenal karena keunikannya dalam menyajikan makanan. Morimoto mendapatkan pelatihan membuat sushi dan makanan tradisional Kaiseki di Hiroshima dan membuka restoran miliknya sendiri pada tahun 1980. Tertarik dengan gaya memasak ala barat, dia menjual restorannya pada tahun 1985 lalu melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Perjalanannya mempengaruhi cara penyajian masakannya menjadi perpaduan antara timur dan barat. Dia tinggal di New York dan telah bekerja pada beberapa restoran prestisius di Manhattan. Dia menjadi chef ekslusif untuk Sony Club dan menjadi kepala chef di Restoran Jepang, Nobu.
Selagi bekerja di Nobu, ia mulai terlibat dengan program televisi khusus chef. Pada tahun 1999, ia meninggalkan Nobu dan membuka Morimoto Restaurant di Philadelphia pada tahun 2001. Dia sekarang memiliki beberapa restaurant di Chelsea, New York, Mumbai, India, bernama Wasabi dan Restoran Morimoto lainnya di Boca Raton, Florida. Dia juga berpartner dengan pebisnis Paul Ardaji Jr. and Paul Ardaji Sr. pada Asia bistro venture bernama Pauli Moto’s. Morimoto memiliki beberapa bisnis lainnya yang masih berkaitan dengan makanan Jepang dan minuman.
Alih bahasa dari: http://www.wikipedia.com

Budaya Makan Internasional

Posted in Uncategorized with tags , , on June 11, 2010 by Lazy Flower

Plastic tekka maki dijadikan sebagai contoh sushi. Replika makanan ini mengindikasikan adanya cara restoran untuk menarik pembeli dengan cara mengiming-iminginya. Bukan dengan cara memberinya contoh nyata akan rasa. Sebenarnya, makan merupakan cara produksi manusia untuk reproduksi dirinya sehingga tetap eksis.

Tapi makan juga berkaitan dengan selera, perlu dibangkitkan dengan berbagai cara, pajangan plastic sushi merupakan cara untuk menggabungkan antara estetika dari makan itu sendiri antara imajinasi dan kenyataan.

Kita mampu makan dengan menu yang berbeda dalam lingkup internasional sekalipun. Hal ini disebabkan adanya kesepakatan budaya tanpa disadari. Berbagi kebiasaan makan kemudian menjadi mudah seiring dengan mudahnya perpindahan kita dari satu tempat ke tempat lain. Meski kadang masih ada salah paham soal satu term yang biasanya dipakai merujuk satu makanan yang berbeda makna di tempat lain. Misalnya saja, tortilla yang memiliki 2 bentuk, sebagai keripik asin dan sebagai piringan tepung pembungkus. Selain ada kesalahpahaman soal satu term, salah paham soal cara makan juga terjadi bila orang Eropa menggunakan sumpit. Mereka terbiasa menggunakan sendok garpu. Jadi piring diletakkan di meja, sendok garpu berfungsi sebagai pembawa makanan ke mulut. Sedangkan sumpit digunakan bersamaan dengan mangkuk yang didekatkan ke mulut. Orang Eropa terbiasa membiarkan tempat makan ada di meja, sehingga saat ia menggunakan sumpit, mangkuknya dibiarkan saja di meja.

Alih Bahasa dari buku “Eating Culture” By Ron Scapp, Brian Seitz